Thursday 7 May 2015

Cara Budidaya Jamur Tiram

Sebelum kita memulai suatu usaha, alangkah bijaknya jikala kita melakukan beberapa analisis terhadap usaha yang akan kita geluti tersebut. Karena dengan melakukan analisis, setidaknya kita akan mengetahui kelebihan dan kekurangan dalam berbisnis di bidang tersebut sehingga kita akan siap untuk mengalami kemungkinan rugi dan kemungkinan untungnya. Kenapa saya katakan kita harus siap ketika mengalami kemungkinan untung? bukankah itu hal yang baik?

Ketika kita mengalami yang namanya untung, kadang kala kita lupa untuk melihat sebagaimana kecilnya kita. Sehingga keuntungan yang didapatkan hanya akan di konsumsi saja, tapi cobalah kita perhatikan pengusaha - pengusaha besar. Apakah mereka itu mengkonsumsi semua hasil keuntungannya? jawabannya tidak! Mereka tidak henti - henti nya melakukan investasi. Hal yang sama yang harus kita lakukan ketika mendapatkan keuntungan, kita harus terus mengembangkan usaha yang kita geluti. Ok sebelum kesana, tentunya kita haruslah memulai dulu sebuah usaha, berikut yang akan saya sajikan adalah analisis untuk usaha budidaya jamur tiram.

Analisis Usaha Budidaya Jamur Tiram

Untuk memulai usaha budidaya jamur tiram ada beberapa hal yang di perlukan yaitu ; 
Nama Bahan Harga Keterangan/Foto
Kumbung Jamur
Klo saya d kamar yang tidak terpakai
Rak Jamur ukuran panjang 4m tinggi 3m lebar 60cm Rp.    840.000,00 Gambar Rak
Baglog 1500 buah @Rp. 3000 Rp. 4.500.000,00 Jumlah baglog menyesuaikan saja dengan lahan dan modal
Termometer + hygrometer Rp.    150.000,00 Untuk mendapatkan barang ini biasanya di toko alat kesehatan menyediakan
Sprayer Rp.    100.000,00 Usahakan sprayer yang bisa mengeluarkan air menjadi percikan kecil layaknya kabut
Tenaga Kerja Rp. 1.000.000,00 Tenaga kerja disini asumsi hanya bekerja pada saat panen dan pemasaran, sedangkan pada saat perawatan kita yang melakukan
Transport Rp.    600.000,00 Transport untuk pemasaran
Plastik Kemasan Rp.      60.000,00 Agar lebih bagus marketing nya, bisa juga membubuhkan label produksi
Total
Rp. 7.250.000,00

Untuk analisis hasil penjualan, alangkah lebih baik jika kita menggunakan analisis yang terendah. Seperti untuk setiap baglog, maksimum 1 kali panen akan menghasilkan jamur sekitar 150 gram.
Harga jamur Rp. 10.000,00 / Kg sehingga
jumlah baglog x 150gr / 1000 = total penghasilan jamur/Kg
1500 x 150gr / 1000 = 225 Kg
Total jamur x Rp. 10.000 = total penjualan 1 kali panen
225 Kg x Rp. 10.000 = Rp. 2.250.000,00

Lah rugi dong ternyata bisnis jamur. Tentu tidak itu hanya 1x panen, sedangkan kita bisa melakukan panen untuk 1 log jamur minimal sampai 4x panen. Sehingga Rp. 2.250.000 x 4 = Rp. 9.000.000,00 jadi kita mempunyai keuntungan untuk 1 periode jamur sekitar Rp. 1.750.000,00 + anda sudah memiliki rak jamur + sprayer + termohygrometer + pengalaman. Jadi untuk masa penanaman berikutnya anda hanya tinggal membutuhkan baglog jamur nya saja. sehingga untuk keuntungan periode selanjutnya bisa lebih besar.
Total penjualan - (Harga baglog + tenaga kerja) = Keuntungan
Rp. 9.000.000 - ( Rp. 4.500.000 + Rp. 1.000.000) = Rp. 3.500.000

Nah seperti yang saya sampaikan, usaha kita itu harus berkembang. Selain menjual jamur mentahnya andapun bisa menjadikan jamur olahan sebagai lahan bisnis anda. Kemudian, disela - sela perawatan jamur pastilah  banyak waktu luangnya juga. Anda pun bisa memanfaatkan waktu luang tersebut untuk berbudidaya yang lain misalnya budidaya semut rang - rang, Budidaya jahe, Budidaya ikan lele. Selain itu saran dari saya, biasakan untuk membuat jurnal harian agar memudahkan dalam pengembangan produk di masa yang akan datang. Anda pun bisa berbagi pengalaman lewat blog atau media sosial lainnya.

Ok, barangkali untuk sesi kali ini sekian dahulu. Kita akan lanjutkan di sesi berikutnya yang akan mengulas cara membuat bibit F0, F1, F2, hingga pembuatan media baglog tanpa menggunakan steamer. Jangan lupa untuk share dan memberikan komentar yah.

No comments:

Post a Comment