Ketika kita mengalami yang namanya untung, kadang kala kita lupa untuk melihat sebagaimana kecilnya kita. Sehingga keuntungan yang didapatkan hanya akan di konsumsi saja, tapi cobalah kita perhatikan pengusaha - pengusaha besar. Apakah mereka itu mengkonsumsi semua hasil keuntungannya? jawabannya tidak! Mereka tidak henti - henti nya melakukan investasi. Hal yang sama yang harus kita lakukan ketika mendapatkan keuntungan, kita harus terus mengembangkan usaha yang kita geluti. Ok sebelum kesana, tentunya kita haruslah memulai dulu sebuah usaha, berikut yang akan saya sajikan adalah analisis untuk usaha budidaya jamur tiram.
Analisis Usaha Budidaya Jamur Tiram
Untuk memulai usaha budidaya jamur tiram ada beberapa hal yang di perlukan yaitu ;
Nama Bahan | Harga | Keterangan/Foto |
---|---|---|
Kumbung Jamur | Klo saya d kamar yang tidak terpakai | |
Rak Jamur ukuran panjang 4m tinggi 3m lebar 60cm | Rp. 840.000,00 | Gambar Rak |
Baglog 1500 buah @Rp. 3000 | Rp. 4.500.000,00 | Jumlah baglog menyesuaikan saja dengan lahan dan modal |
Termometer + hygrometer | Rp. 150.000,00 | Untuk mendapatkan barang ini biasanya di toko alat kesehatan menyediakan |
Sprayer | Rp. 100.000,00 | Usahakan sprayer yang bisa mengeluarkan air menjadi percikan kecil layaknya kabut |
Tenaga Kerja | Rp. 1.000.000,00 | Tenaga kerja disini asumsi hanya bekerja pada saat panen dan pemasaran, sedangkan pada saat perawatan kita yang melakukan |
Transport | Rp. 600.000,00 | Transport untuk pemasaran |
Plastik Kemasan | Rp. 60.000,00 | Agar lebih bagus marketing nya, bisa juga membubuhkan label produksi |
Total |
Rp. 7.250.000,00
|
Untuk analisis hasil penjualan, alangkah lebih baik jika kita menggunakan analisis yang terendah. Seperti untuk setiap baglog, maksimum 1 kali panen akan menghasilkan jamur sekitar 150 gram.
Harga jamur Rp. 10.000,00 / Kg sehingga
jumlah baglog x 150gr / 1000 = total penghasilan jamur/Kg
1500 x 150gr / 1000 = 225 Kg
Total jamur x Rp. 10.000 = total penjualan 1 kali panen
225 Kg x Rp. 10.000 = Rp. 2.250.000,00
Lah rugi dong ternyata bisnis jamur. Tentu tidak itu hanya 1x panen, sedangkan kita bisa melakukan panen untuk 1 log jamur minimal sampai 4x panen. Sehingga Rp. 2.250.000 x 4 = Rp. 9.000.000,00 jadi kita mempunyai keuntungan untuk 1 periode jamur sekitar Rp. 1.750.000,00 + anda sudah memiliki rak jamur + sprayer + termohygrometer + pengalaman. Jadi untuk masa penanaman berikutnya anda hanya tinggal membutuhkan baglog jamur nya saja. sehingga untuk keuntungan periode selanjutnya bisa lebih besar.
Total penjualan - (Harga baglog + tenaga kerja) = Keuntungan
Rp. 9.000.000 - ( Rp. 4.500.000 + Rp. 1.000.000) = Rp. 3.500.000
Nah seperti yang saya sampaikan, usaha kita itu harus berkembang. Selain menjual jamur mentahnya andapun bisa menjadikan jamur olahan sebagai lahan bisnis anda. Kemudian, disela - sela perawatan jamur pastilah banyak waktu luangnya juga. Anda pun bisa memanfaatkan waktu luang tersebut untuk berbudidaya yang lain misalnya budidaya semut rang - rang, Budidaya jahe, Budidaya ikan lele. Selain itu saran dari saya, biasakan untuk membuat jurnal harian agar memudahkan dalam pengembangan produk di masa yang akan datang. Anda pun bisa berbagi pengalaman lewat blog atau media sosial lainnya.
Ok, barangkali untuk sesi kali ini sekian dahulu. Kita akan lanjutkan di sesi berikutnya yang akan mengulas cara membuat bibit F0, F1, F2, hingga pembuatan media baglog tanpa menggunakan steamer. Jangan lupa untuk share dan memberikan komentar yah.
Harga jamur Rp. 10.000,00 / Kg sehingga
jumlah baglog x 150gr / 1000 = total penghasilan jamur/Kg
1500 x 150gr / 1000 = 225 Kg
Total jamur x Rp. 10.000 = total penjualan 1 kali panen
225 Kg x Rp. 10.000 = Rp. 2.250.000,00
Lah rugi dong ternyata bisnis jamur. Tentu tidak itu hanya 1x panen, sedangkan kita bisa melakukan panen untuk 1 log jamur minimal sampai 4x panen. Sehingga Rp. 2.250.000 x 4 = Rp. 9.000.000,00 jadi kita mempunyai keuntungan untuk 1 periode jamur sekitar Rp. 1.750.000,00 + anda sudah memiliki rak jamur + sprayer + termohygrometer + pengalaman. Jadi untuk masa penanaman berikutnya anda hanya tinggal membutuhkan baglog jamur nya saja. sehingga untuk keuntungan periode selanjutnya bisa lebih besar.
Total penjualan - (Harga baglog + tenaga kerja) = Keuntungan
Rp. 9.000.000 - ( Rp. 4.500.000 + Rp. 1.000.000) = Rp. 3.500.000
Nah seperti yang saya sampaikan, usaha kita itu harus berkembang. Selain menjual jamur mentahnya andapun bisa menjadikan jamur olahan sebagai lahan bisnis anda. Kemudian, disela - sela perawatan jamur pastilah banyak waktu luangnya juga. Anda pun bisa memanfaatkan waktu luang tersebut untuk berbudidaya yang lain misalnya budidaya semut rang - rang, Budidaya jahe, Budidaya ikan lele. Selain itu saran dari saya, biasakan untuk membuat jurnal harian agar memudahkan dalam pengembangan produk di masa yang akan datang. Anda pun bisa berbagi pengalaman lewat blog atau media sosial lainnya.
Ok, barangkali untuk sesi kali ini sekian dahulu. Kita akan lanjutkan di sesi berikutnya yang akan mengulas cara membuat bibit F0, F1, F2, hingga pembuatan media baglog tanpa menggunakan steamer. Jangan lupa untuk share dan memberikan komentar yah.
No comments:
Post a Comment